Jumat, 21 Maret 2008

Spesies Baru Honda


Satu bulan terakhir di media otomotif banyak beredar berita heboh tentang hadirnya produk baru Honda. Oleh media produk ini dianggap sebagai sebuah 'spesies' baru motor karena menghadirkan suatu keunikan dari sebuah motor yang mungkin selama ini dicari oleh masyarakat. Sebuah motor yang mempunyai daya jelajah tinggi, efisien namun tetap bertenaga (lebih tepatnya kencang).
Apakah latar belakang kenapa PT. Astra Honda Motor menghadirkan spesies baru ini???

Tahun 2007 merupakan salah satu tahun paling berat bagi penjualan produk Honda di Indonesia karena pada tahun inilah penjualan Honda disalip oleh kompetitornya. Namun ada sisi menarik dari fenomena di tahun 2007 tersebut. Honda Indonesia semakin gencar mengeluarkan produk produk yang lebih fresh dibanding sebelum era tahun 2007.
Dimulai dengan Vario, Revo dan berlanjut dengan spesies baru ini yang hingga saat ini belum ada bocoran nama spesies baru ini.
Kenapa disebut spesies baru? Paling simple adalah produk baru ini benar benar menghadirkan gabungan kelebihan type bebek yang simple dan ringan saat dikendarai, dilengkapi bagasi yang mengakomodasi kebutuhan konsumen yang sering bepergian jauh namun dilengkapi dengan mesin yang kencang sesuai keinginan generasi muda yang menginginkan mmotor yang kencang. Masih ditambah lagi dengan keunggulan lain sperti speedometer yang full digital, radiator dan shock depan teleskopik.
Mesin spesies baru ini hampir mirip dengan mesin Honda Sonic yang sempat hadir di Indonesia. Meskipun ada sumber yang menyebutkan pihak PT. Astra Honda Motor melakukan sentuhan pada bagian mesin agar sesuai dengan kondisi Indonesia.
Untuk lebih jelasnya akan dibahas lebih lanjut setelah unit ini dilaunching April 2008 dan setelah kami lakukan tes pada spesies Honda baru ini.
Untuk lebih jelasnya, beberapa bagian spesies baru ini bisa dilihat di www.motorimpian.com
Jadi siap - siap saja menyambut spesies baru Honda ini dan spesies Honda lainnya yang akan segera hadir.


Jumat, 14 Maret 2008

Doa Untuk Tuhan

Hampir tiap insan manusia di dunia ini selalu mempunyai keinginan dalam hidupnya, sebagian besar pula selalu berusaha keras untuk mewujudkannya dengan berbagai cara, termasuk dengan berdoa.
Dalam doa tersebut kita dengan tekun selalu memohon apapun yang menjadi cita kita agar dapat terwujud. Dari sekian doa yang terpanjatkan terkadang kita lupa untuk mengucapkan doa yang mendasar yang hakiki, baik untuk diri kita sendiri, keluarga atau bahkan anak cucu kita nantinya.
Seorang jendral besar dari suatu negara besar pernah berucap sebuah doa yang menyentuh kalbu kita. Doa yang membuat kita merenung tentang perjalanan hidup kita sebagai manusia dalam mencapai apa yang kita cita dan cintakan.

Doa untuk Putraku Tuhanku...

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya. Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.

Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.
Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang Putera yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.

Tuhanku...

Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak. Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.
Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.
Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.
Berikanlah hamba seorang putra yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka.
Putera yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah namun tak pernah melupakan masa lampau.
Dan, setelah semua menjadi miliknya...
Berikan dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh namun tetap mampu menikmati hidupnya.

Tuhanku...

Berilah ia kerendahan hati...
Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki...
Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna...
Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud, hamba, ayahnya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia"


sumber : www.andriewongso.com